Surabaya, Jatiminside.com – Pasca resmi dilantik pada Kamis (22/12/2022) lalu, Ketua RW 06 Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Bakir, siap melanjutkan estafet kepemimpinan.
Itu sebagaimana disampaikannya saat acara serah terima jabatan dan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari Ketua RW lama di Balai RW 06, Jalan Tenggilis Mulya No 81 Surabaya, Selasa (27/12/2022) malam.
“Saya selaku Ketua RW 06 baru, mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Kyai Syakir (Ketua RW 06 sebelumnya). Matur sembah nuwun atas bimbingan panjenengan (terima kasih banyak atas bimbingan anda),” kata Bakir dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai Ketua RW terpilih, Bakir menyatakan kesiapannya untuk meneruskan estafet kepemimpinan dari pengurus sebelumnya. Meski begitu, dia juga mengajak warga untuk bersinergi bersama dalam kemajuan pembangunan di lingkungan RW 06 Tenggilis Mejoyo.
“Yang saya minta ayo bareng-bareng didandani-diapiki (diperbaiki-diperbagus). Opo seng dikerjakno tertunda, monggoh digarap bareng-bareng (Apa yang dikerjakan tertunda, mari kita kerjakan bersama),” pintanya.
Tak lupa, pria berkacamata ini juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga dan pengurus RT 01 hingga 05 RW 06, Kelurahan Tenggilis Mejoyo Surabaya. Sebab, warga telah memberikan amanah dan kepercayaan untuk memilihnya sebagai ketua RW.
“Terima kasih, karena panjenengan sedoyo (anda semua) telah percaya kepada saya untuk memegang amanah menjadi Ketua RW di lingkungan RW 06,” ujar dia.
Menurut Bakir, ada salah satu PR (pekerjaan rumah) di lingkungan RW 6 Kelurahan Tenggilis Mejoyo yang belum terlaksana. Yakni, pembangunan gapura makam di wilayah RW 06. Makanya dalam momen itu, dia sekaligus mengajak untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda itu.
“Pertama, gapura makam belum tercapai. Ini jadi PR kita bersama di lingkungan RW 06,” ungkap pria yang sebelumnya menjabat Ketua RT01 RW06, Kelurahan Tenggilis Mejoyo Surabaya itu.
Sementara di dalam pelaksanaan kepengurusan RW 06, Bakir menegaskan tak mau asal menunjuk warga untuk membantunya. Sebab, ketika asal tunjuk, dan warga yang ditunjuk justru tidak berkenan, malah akan menjadi hambatan dalam proses berjalannya kepengurusan di lingkungan RW 06.
“Jadi untuk kepengurusan saya tidak mau asal comot (tunjuk). Tapi saya akan mendatangi seng enak (yang enak). Karena saya ingin kepengurusan itu solid dan kompak, biar dibuat contoh oleh masyarakat,” tandasnya. ***