MALANG, Jatiminside.com – Hingga saat ini di Kota Malang, Jawa Timur terdapat 1.700 ekor sapi yang terdiri dari sapi pedaging dan penghasil susu.
Dari jumlah tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menyatakan bahwa semua sapi dalam kondisi sehat dan terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Meski demikian, petugas dari Dispangtan Kota Malang tetap melakukan pengecekan secara intensif. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Dispangtan Kota Malang, dr Anton Pramujiono, Jumat (17/2/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Anton menyebutkan, saat ini Kota Malang mendapat kuota vaksin dosis ketiga bagi sapi-sapi tersebut sebanyak 1500 dosis.
Saat ditanya kasus PMK sapi pada tahun 2022, Anton menyebut ada 444 kasus dan 176 diantaranya sembuh. Sisanya dipotong di rumah potong hewan atau Perumda Tunas, namun saat sapi ketika diindikasi akan terkena PMK.
“Yang pasti saat dipotong, sapi-sapi tersebut tidak terjangkiti virus PMK,” kata Anton dalam keterangan tertulisnya, seperti diansir pada Sabtu (18/2/2023).
Meski saat ini virus PMK nyaris tidak ada, Anton tetap mengimbau peternak agar tetap waspada, selalu menjaga kebersihan kandang, hewan dan menjaga pola makan ternak dengan baik. “Jika ada sapi yang sakit hendaknya segera menghubungi petugas kami,” pintanya.
“Begitu juga bagi sapi yang sudah divaksin tahap kedua, nantinya petugas segera menyuntikkan vaksin dosis yang ketiga. Apabila jumlah vaksin kurang, kita nanti akan mengajukan lagi, sehingga sapi-sapi di Kota Malang mempunyai kekebalan yang bagus,” sambung Anton.
Jika di daerah lain saat ini PMK masih ada, menurut Anton kemungkinan sapinya belum di vaksin.
“Apabila sapi sudah di vaksin terutama sudah dosis ketiga, maka ketika diserang virus masih mempunyai daya tahan yang kuat,” pungkas dia. ***