![]() |
Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya (dok: Jatim Inside) |
Jatiminside.com – Pengusutan kasus dugaan penjualan barang sitaan yang dilakukan pejabat Satpol PP Kota Surabaya oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya terus bergulir. Bahkan perkembangan pengusutan kasus tersebut dapat dikatakan begitu cepat.
Dalam pengusutan tersebut, Kejari Surabaya tak membutuhkan waktu lama. Hanya butuh waktu sepekan kasus tersebut sudah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan. Ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print – 09/M.5.10/Fd.1/06/2022
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Awal lit (penyelidikan) 31 Mei 2022, 6 Juni 2022 lalu sudah naik penyidikan,” kata Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Surabaya, Ari Praseya Panca Atmaja dikutip Jumat (17/6/2022).
Cepatnya pengusutan kasus ini, menurut Ari, lantaran semua bukti maupun saksi yang diperoleh dari pemeriksaan telah memenuhi syarat. Dengan demikian, kasus ini dapat ditingkatkan ke level penyidikan.
“Sudah ada yang dimintai keterangan lalu dilakukan ekspose penyelidikan dan telah ditemukan bukti permulaan cukup maka ditingkatkan ke penyidikan,” jelas Ari.
Tak hanya itu, Ari juga menyebut, dari pengakuan para saksi mulai dari pejabat di lingkungan Satpol PP, pegawai serta masyarakat yang mengetahui saat diperiksa sangat kooperatif menjawab semua pertanyaan yang diajukan penyidik.
“Seluruh saksi mengetahui telah terjadi adanya perbuatan melawan hukum
antara lain pengambilan barang hasil penertiban,” ungkapnya.
Saat disinggung siapa saja pejabat Satpol PP dan pegawai Pemkot Surabaya serta masyarakat yang diperiksa, Kasi Pidsus Kejari Surabaya ini enggan menjawabnya. “Sesegera mungkin,” papar Ari.
Sebagai diketahui, sebelumnya ramai diberitakan media bahwa oknum petinggi Satpol PP Surabaya diduga menjual hasil barang penertiban yang disimpan di gudang penyimpanan di Jalan Tanjung Sari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
Diduga, penjualan hasil barang penertiban itu tidak sesuai dengan prosedur. Jika dirupiahkan, hasil barang penertiban yang dijual itu nilainya ratusan juta rupiah.
Sebab, di gudang tersebut ada berbagai macam barang hasil penertiban, mulai dari potongan besi reklame, potongan utilitas, spanduk, tower, rombong dan barang hasil penertiban lainnya.
Kejadian tersebut diduga dilakukan pada Senin pagi, tanggal 23 Mei 2022, bahwa ada pengambilan barang hasil penertiban di gudang Satpol PP Surabaya.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Kasatpol PP Surabaya Eddy Christijanto langsung memerintahkan Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Kabid Gakda) Satpol PP untuk melakukan peninjauan lapangan dan penghentian semua kegiatan yang ada di gudang tersebut.
Bahkan, Eddy juga meminta untuk dilakukan pemeriksaan internal kepada pihak-pihak terkait. “Setelah dicek di gudang, ternyata memang ada aktifitas dan langsung dihentikan. Hari itu juga kami melakukan pemeriksaan secara marathon,” kata Eddy dalam keterangan tertulisnya Sabtu (4/6/2022).
Dari hasil pemeriksaan itu, kemudian pada tanggal 24 Mei 2022, Eddy melaporkan kejadian tersebut kepada Asisten Pemerintahan selaku atasannya langsung.
Saat itu, Asisten Pemerintahan meminta untuk menyampaikan langsung kepada pihak inspektorat. Sehingga Eddy pun melaporkan kejadian itu kepada Inspektorat Pemkot Surabaya.
“Pada tanggal 25 Mei 2022, pihak Inspektorat meninjau langsung gudang tersebut, dan secara marathon pihak Inspektorat langsung melakukan pemeriksaan kepada pihak-pihak terkait hingga saat ini,” katanya.
Selain pemeriksaan dari pihak Inspektorat, pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan internal hingga tanggal 31 Mei 2022 malam. Akhirnya, saat itu juga diketahui kesimpulan sementara terkait kasus tersebut. Alhasil, Eddy pun membawa kasus tersebut ke ranah hukum dan saat ini juga masih dalam penyelidikan. (RJ/JI01)