Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi warga korban banjir di Kecamatan Deket, Lamongan, Jumat, 24 Februari 2023 (dok. Pemprov Jatim)
SURABAYA, Jatiminside.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh masyarakat Jatim untuk memberi perhatian khusus pada kesehatan dan kebersihan di musim penghujan.
Bukan hanya flu dan demam berdarah, salah satunya yang juga harus diperhatikan adalah Leptospirosis. Meski memiliki gejala mirip DBD (Demam Berdarah Dengue), Leptospirosis bukan disebabkan oleh virus, melainkan bakteri Leptospira.
Gubernur Khofifah mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Leptospirosis pada tahun 2022 sejumlah 606 kasus. Sedangkan sampai dengan 5 Maret 2023, jumlahnya mencapai 249 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita harus waspada agar jangan sampai kita abai atas problem kesehatan ini. Leptospirosis bisa ditemukan setiap waktu, tapi kemungkinannya meningkat saat musim penghujan,” kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Selasa (6/3/2023).
Gubernur Khofifah menjelaskan, penyakit Leptospirosis bisa menyebar melalui urin dari hewan yang terinfeksi bakteri dan mengkontaminasi lingkungan. Terutama di lingkungan yang terdapat genangan air dan kontak dengan kulit yang luka atau mukosa. Hewan yang terinfeksi bakteri ini tidak mati, namun pada manusia bisa menyebabkan kematian.
Selain itu, penyakit Leptospirosis bisa juga menyebar melalui air atau tanah yang sudah terkontaminasi urin hewan terinfeksi. Diketahui, hewan pembawa bakteri leptospira antara lain tikus, sapi, babi, dan lain sebagainya. Namun, tikus merupakan penyebab utamanya.
Sejauh ini, dari total 249 kasus yang terjadi di Jatim, terbanyak terjadi di Kabupaten Pacitan dengan jumlah 204 kasus dengan jumlah kematian 6 orang. Selanjutnya, Kabupaten Probolinggo sejumlah 3 kasus dengan jumlah kematian 2 orang.
Kemudian, Kabupaten Gresik 3 kasus, Kabupaten Lumajang 8 kasus, Kota Probolinggo 5 kasus dengan jumlah kematian 1 orang. Lalu, Kabupaten Sampang 22 kasus dan Kabupaten Tulungagung sejumlah 4 kasus.
Gubernur Khofifah mengimbau agar masyarakat yang merasakan gejala segera memeriksakan diri. Gejala tersebut antara lain seperti demam (>38°C), nyeri kepala, nyeri otot, malaise (lelah), serta mata tampak merah atau kekuning-kuningan. Mirip dengan demam berdarah, jika tidak segera tertangani, pasien terjangkit bisa meninggal dunia.
Di samping itu, mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu juga berpesan kepada masyarakat agar rajin mencuci anggota tubuh dengan sabun setelah beraktivitas, terutama di daerah yang terpapar hujan dan banjir.
Tak cuma itu, Gubernur Khofifah juga menyarankan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan dan sepatu boot saat berkegiatan di area yang rawan terkontaminasi leptospira.
“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, jika merasakan gejala tersebut segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan penanganan medis,” pungkasnya. ***
Surabaya, Jatiminside.com - Pameran seni rupa kontemporer bertajuk ARTSUBS 2025 kembali digelar untuk kali kedua…
Surabaya, Jatiminside.com - Pemkot Surabaya melakukan penataan dan evaluasi parkir tepi jalan umum (TJU) di…
Surabaya, Jatiminside.com - Brand perlengkapan outdoor ternama asal Indonesia, EIGER, resmi membuka EIGER Store Manyar…
Kota Mojokerto, Jatiminside.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung Koperasi Merah Putih…
Banyuwangi, Jatiminside.com - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akan membangun kantor SAR di Banyuwangi.…
Kota Mojokerto, Jatiminside.com - Sebanyak 7.828 warga Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, menerima bantuan pangan…