Dirjen Diktiristek : Kesenjangan Akses Pendidikan Tinggi di Indonesia masih 30%

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 5 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA ,- Pendidikan tinggi di Indonesia menghadapi tiga tantangan yaitu kesenjangan akses, kesenjangan kualitas, dan kesenjangan relevansi. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Kemendikbudristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc., dalam FGD Bulan Pendidikan di UNESA pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Pertama, terkait kesenjangan akses, Dirjen Diktiristek menyebutkan angka partisipasi kasar akses pendidikan tinggi di Indonesia ada di kisaran 30-40%. Artinya, jumlah lulusan SMA/SMK/sederajat yang kuliah masih terbatas. Angka tersebut masih di bawah Vietnam dan Thailand, apalagi Singapura.

Kedua, kesenjangan kualitas. Jumlah PTN dan PTS di Indonesia terbilang fantastis yaitu sekitar 4.356 perguruan tinggi. Banyaknya perguruan tinggi menimbulkan kesenjangan kualitas, baik dari aspek pembelajaran, hingga dosennya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketiga, kurangnya relevansi perguruan tinggi. Dengan hadirnya program merdeka belajar, kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia industri semakin dipersempit.

Baca Juga:  Sabet Enam Juara, Tim Robot ITS Berjaya di KRI 2024 Wilayah II

Guna menjawab kesenjangan tersebut, arah kebijakan dan strategi Ditjen Diktiristek yaitu meningkatkan angka partisipasi akses pendidikan tinggi, meningkatkan mutu dan relevansi, dan meningkatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan.

Berikutnya yaitu meningkatkan tata kelola pendidikan tinggi, dan penguatan visi riset, inovasi dan pengabdian kepada masyarakat.

“Ini pekerjaan besar yang sudah kita lakukan untuk memecahkan tiga persoalan prioritas tadi,” ucapnya.

Dengan kompleksnya tantangan saat ini, dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi yang kuat seluruh stakeholder pendidikan tinggi dalam menjawab permasalahan prioritas melalui misi bergerak bersama lanjutkan merdeka belajar.

Guru Besar Geofisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia itu mengapresiasi komitmen UNESA PTNBH untuk menjadi world class university.

Ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yaitu pengajaran berstandar internasional, penelitian yang diakui dunia, kapasitas inovasi yang mampu menyelesaikan persoalan bangsa.

Baca Juga:  2.192 Karya Mahasiswa-Dosen Ditampilkan dalam Pameran Bulan Pendidikan di UNESA

Lalu, mampu melahirkan talenta global baik itu dosen, mahasiswa maupun lulusannya. Selain itu, juga jejaring kemitraan level dunia, lulusan yang unggul dan kompetitif, punya banyak dosen dan mahasiswa asing, dan berkontribusi pada peningkatan devisa negara melalui mahasiswa asing, hilirisasi riset, dan kerja sama internasional.

“Menjadi PTNBH berkelas dunia ada banyak tantangannya seperti dana, kualitas SDM, fasilitas dan infrastruktur pembelajaran dan penelitian, pemenuhan keinginan dosen, kualitas mahasiswa yang tidak merata hingga tidak kuatnya sinergi,” bebernya.

Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., sebagaimana dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., mengatakan bahwa FGD ini mengusung tema “Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar”. Tema ini merupakan seruan kepada semua untuk terus maju melangkah bersama dan tak kenal lelah mengejar cita-cita tinggi dan meraih ilmu sepanjang hayat.

Baca Juga:  Desa Sumberkerang Raih Juara UNESA Village Award 2024

Merdeka belajar bukan sekadar kata-kata, tetapi semangat yang membara dalam diri setiap individu untuk terus belajar berkembang dan menginspirasi. Merdeka belajar mengajarkan bahwa belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi dimanapun bisa belajar dan berkembang.

“Mari kita gunakan bulan pendidikan ini sebagai momentum untuk meningkatkan semangat belajar, kualitas pembelajaran, dan kolaborasi antar-semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Mari kita bersatu, bersinergi, dan bersama-sama bergerak menuju cita-cita mulia mewujudkan generasi yang cerdas, berakhlak dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ajaknya.

FGD ini dihadiri jajaran pimpinan UNESA, mulai dari MWA, SAU, para wakil rektor, jajaran dekan, direktur, kepala lembaga, koorprodi, hingga dosen selingkung kampus ‘Rumah Para Juara’. Selain itu, tampak hadir juga sejumlah pimpinan perguruan tinggi lainnya.

Berita Terkait

Kadindik Jatim: KSRG Google Bantu Pemerataan Pendidikan di Era Digital
Peringati Harlah ke-102 NU, Unusa Berikan Tambahan Beasiswa Khusus
Unesa Kolaborasi dan Inovasi Pendidikan Inklusi di Asia Tenggara
Program Studi PPG Unusa Berhasil Raih Akreditas Unggul
Tim PKM FK UNESA Lestarikan Lingkungan Lewat Alat Olahraga Daur Ulang
PENS Raih 4 Penghargaan Bergengsi pada Ajang Vokasi Berinovasi
Program Pendidikan Profesi Guru Unusa Masuk 10 Terbaik LPTK
ITS Raih Top 7 Kolaborator BRIN
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 17:12 WIB

Kadindik Jatim: KSRG Google Bantu Pemerataan Pendidikan di Era Digital

Selasa, 21 Januari 2025 - 22:38 WIB

Peringati Harlah ke-102 NU, Unusa Berikan Tambahan Beasiswa Khusus

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:54 WIB

Unesa Kolaborasi dan Inovasi Pendidikan Inklusi di Asia Tenggara

Minggu, 5 Januari 2025 - 10:20 WIB

Program Studi PPG Unusa Berhasil Raih Akreditas Unggul

Selasa, 24 Desember 2024 - 19:45 WIB

Tim PKM FK UNESA Lestarikan Lingkungan Lewat Alat Olahraga Daur Ulang

Berita Terbaru

Pameran seni kontemporer ini berlangsung pada 2 Agustus - 7 September 2025 di kompleks Balai Pemuda Surabaya. (Foto: Kominfo Surabaya)

Gaya Hidup

ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Media Seni Kontemporer

Minggu, 3 Agu 2025 - 10:47 WIB

Parkir di kawasan Jalan Tunjungan Surabaya (dok. Pemkot Surabaya)

Surabaya Raya

Pemkot Surabaya Resmi Tiadakan Parkir TJU Jalan Tunjungan

Jumat, 1 Agu 2025 - 17:51 WIB

EIGER Store Manyar 2 Surabaya (Istimewa)

Ekonomi Bisnis

EIGER Resmikan Flagship Store Manyar 2 Surabaya

Kamis, 24 Jul 2025 - 09:54 WIB

dok. Tim dari Basarnas saat bertemu Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, di Banyuwangi, Jumat (18/7/2025) (Foto: Pemkab Banyuwangi)

Daerah

Basarnas Akan Bangun Kantor SAR di Banyuwangi

Senin, 21 Jul 2025 - 22:07 WIB