SURABAYA , – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (BI KPw Jatim) kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2024 di Surabaya. Acara tahunan ini akan dilaksnakan dari tanggal 13 hingga 15 September 2024.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim Erwin Gunawan Hutapea mengungkapkan, ada yang berbeda dari FESyar Jawa 2024 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Jika sebelumnya acara diadakan di pusat perbelanjaan, tahun ini kami memilih Masjid Agung Al Akbar Surabaya sebagai lokasi acara,” ujar Erwin dalam kegiatan Bincang-Bincang Media (BBM) Jatim, Rabu (4/9/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Erwin menyoroti tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah yang masih belum maksimal , maka dari itu pada pelaksanaan FESyar 2024 ini sangat berneda pada tahun sebelumnya .
“Untuk itu kami mulai mendorong halal lifestyle. Bahwa halal lifestyle tidak cuma untuk muslim. Kami mendorong kuliner yang memenuhi kriteria kehalalan, modest fashion, kosmetik halal, tourism yang Moslem friendly,” ujar Erwin.
Erwin menambahkan, untuk mengembangkan ekonomi syariah BI menjalankan sejumlah strategi. Dimulai dari penguatan ekosistem produk halal, penguatan keuangan syariah, penguatan literasi, inklusi dan halal lifestyle.
Untuk semakin mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, BI Bersinergi bersama para pemangku kepentingan.
“Kami di BI telah merumuskan dan menerbitkan berbagai ketentuan sesuai kewenangan untuk mendukung peningkatan ekonomi syariah, termasuk PLJPS, GWM Syariah, Instrumen Makroprudensial Syariah, serta pengembangan instrumen seperti SukBI, Repo Syariah, dan NCD Syariah,”ujarnya.
Festival ini tetap menampilkan berbagai kegiatan khas FESyar seperti seminar, workshop, business matching, showcase UMKM, tablig akbar, dan lomba-lomba Islami.
Untuk tablig akbar, acara ini akan menghadirkan tokoh agama terkemuka, Habib Syech Assegaf dan Gus Idham, serta dimeriahkan oleh penampilan grup band Gigi. Selain itu, akan ada aktivitas bersama masyarakat, seperti jalan sehat berkah.
Selain itu, BI KPw Jatim juga melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong percepatan program ekonomi dan keuangan syariah, termasuk Halal Value Chain, Kurikulum Ekonomi Syariah, serta kampanye publik di tingkat daerah, nasional, dan internasional.
Dalam upaya memajukan ekonomi syariah, BI juga memprakarsai inovasi program seperti Pengembangan Islamic Social Finance dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren. Peran BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ini dijabarkan sebagai “RAIn” yang mencakup tiga peran utama: Regulator, Akselerator, dan Inisiator.
“Implementasi program ‘RAIn’ dilakukan melalui tiga pendekatan utama: penguatan ekosistem halal, peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, serta pengembangan gaya hidup halal,”ujar Erwin.
Pada FESyar Jawa 2024 ditargetkan akan dihadiri 80 ribu Pengunjung. Sementara untuk showcase UMKM ditargetkan transaksi sebesar Rp2 miliar.