Banyuwangi, JatimInside.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, turut serta menyelam ke dasar laut untuk meletakkan patung Gajah Mada sebagai bagian dari peluncuran Majapahit’s Warrior Underwater (MU) dan Monumen Mas Bagus Wangsakarya di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (10/10/2024).
Keterlibatan Pj Gubernur Jatim ini menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan potensi pariwisata di Jawa Timur. Peluncuran Majapahit’s Warrior Underwater dan Monumen Mas Bagus Wangsakarya diharapkan menjadi daya tarik wisata baru, menggabungkan pesona bawah laut dengan kekayaan budaya Jawa Timur.
“Saya sengaja meminta Kadis Budpar Jatim agar titik peletakan MU ini tidak terlalu dalam. Hal ini agar wisatawan dapat menikmati objek ini hanya dengan snorkeling, tanpa harus diving,” ujar Adhy Karyono dalam peresmian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Majapahit’s Warrior Underwater terdiri dari satu patung Gajah Mada, 17 patung prajurit Majapahit, dan satu gapura. Peresmian dilakukan dengan penekanan sirine oleh Pj Gubernur Jatim, didampingi Konjen Jepang, Plt. Bupati Banyuwangi, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.
“Prajurit Majapahit menggambarkan kekuatan dan kejayaan Majapahit, sedangkan gapura melambangkan Jawa Timur sebagai gerbang Ibu Kota Negara (IKN). Selama pembangunan IKN, 70% bahan baku disuplai dari Jawa Timur,” jelasnya.
Monumen Mas Bagus Wangsakarya sendiri, merupakan penghormatan terhadap tokoh Blambangan yang dikenal sebagai guru dari Susuhunan Prabu Tawang Alun, Raja Kerajaan Macan Putih.
Penggabungan Majapahit dan Blambangan dalam satu kawasan wisata ini telah mendapat persetujuan dari tokoh adat dan masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Adhy menegaskan bahwa peluncuran MU ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur.
“Ini adalah persembahan dari Pemprov Jatim untuk masyarakat Jawa Timur, dan kami meluncurkan dua hari sebelum peringatan Hari Jadi,” ungkapnya.
Pemprov Jatim terus mendorong pariwisata sebagai sektor unggulan perekonomian. Keberadaan MU dan Monumen Mas Bagus Wangsakarya merupakan langkah strategis dalam pengembangan wisata bawah laut di kawasan Bangsring Underwater. Pj Gubernur Jatim optimis, kawasan ini akan menjadi ikon baru pariwisata Jawa Timur.
“Kami yakin, Bangsring Underwater akan menjadi ikon baru yang menggabungkan keindahan bawah laut dengan diorama budaya yang megah,” jelasnya.
Selama ini, Bangsring Underwater dikenal karena keanekaragaman biota lautnya, termasuk terumbu karang, ikan, penangkaran hiu, dan berbagai model ekowisata bawah laut. Dengan adanya Majapahit’s Warrior Underwater, Adhy yakin wisatawan akan mendapatkan pengalaman unik ketika snorkeling atau diving di kawasan ini.
“Selain sebagai destinasi wisata, Bangsring Underwater juga akan berfungsi sebagai tempat edukasi tentang lingkungan laut dan sejarah,” tambahnya.
Adhy menekankan bahwa Jawa Timur memiliki kekayaan wisata yang beragam, dengan 1.391 destinasi wisata dan 630 desa wisata yang tersebar di seluruh wilayah. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai destinasi populer bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Data kunjungan wisatawan mancanegara di Bandara Juanda pada Januari-Agustus 2024 mencapai 222.078 kunjungan, naik 77,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan 125.236 kunjungan,” tuturnya.
Adhy berharap, Majapahit’s Warrior Underwater akan menjadi daya tarik wisata yang tidak hanya menawarkan nilai sejarah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar Bangsring.
Sementara itu, Konjen Jepang, Mr. Takeyama Kenichi menyatakan bahwa adanya Majapahit’s Warrior Underwater akan memperpanjang masa kunjungan wisatawan Jepang. Wisatawan yang biasanya hanya mengunjungi Gunung Bromo dan Gunung Ijen kini akan menyempatkan diri menikmati MU di Bangsring.
“Saya yakin wisatawan kami akan menambah satu hari kunjungan mereka setelah menikmati keindahan alam Gunung Bromo dan Gunung Ijen, sebelum menyelam untuk melihat Majapahit’s Warrior Underwater di Banyuwangi,” tutupnya. (Hdi/Irw)