Pasuruan, Jatiminside.com – Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa meninjau dan menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan pada Minggu (8/12/2024) sore.
Khofifah secara langsung turun menyapa masyarakat terdampak banjir di desa Rejoso Lor, Kabupaten Pasuruan. Di sana, ia menyapa masyarakat terdampak banjir baik yang masih bertahan di rumah masing-masing maupun lokasi pengungsian.
Tidak hanya itu, dengan menggunakan perahu karet, Khofifah juga menyusuri rumah-rumah di Kecamatan Rejoso yang terendam banjir dengan ketinggian 60-120 sentimeter.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain menyapa korban, Khofifah juga menyalurkan bantuan. Mulai dari nasi bungkus, ratusan paket sembako, tikar, pelengkapan bayi, roti dan juga bantuan kebutuhan dasar untuk masyarakat.
“Kita ingin memastikan bahwa masyarakat yang terdampak banjir di Pasuruan tercukupi kebutuhan dasarnya. Oleh sebab itu, kami membawa sembako, makanan instan dan juga perlengkapan bayi,” kata Khofifah.
Sebelum turun ke lokasi banjir, jaringan relawan Khofifah beserta dengan Tim Pemenangan Daerah Khofifah-Emil juga telah lebih dulu menyalurkan bantuan berupa sembako mulai Sabtu (7/12/2024) di beberapa titik.
Rinciannya, 100 paket sembako untuk masyarakat Desa Bato’an Kecamatan Kraton, 100 paket sembako untuk warga terdampak di Desa Winongan Lor, 70 paket sembako untuk warga terdampak di Desa Lebak, 75 paket sembako untuk warga terdampak di Kota Pasuruan.
Selain itu juga menyalurkan 100 paket sembako dan 6 box pop mie dan air mineral untuk warga terdampak di Desa Kedawung Kulon Kecamatan Grati, 150 paket sembako dan 6 box pop mie dan air mineral untuk warga terdampak di Desa Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
Di lokasi banjir Kecamatan Rejoso, Khofifah berdialog langsung dengan warga terdampak. Banyak warga yang mengeluhkan adanya banjir tahunan ini. Pasalnya, banjir selalu datang setiap musim hujan. Bahkan setahun bisa banjir sampai dua kali.
Terkait hal ini, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya berupaya untuk mencari solusi baik jangka pendek dan jangka panjang. Agar banjir tidak terjadi berulang dan menjadi bencana tahunan di Pasuruan.
“Kalau untuk solusi jangka pendek saya tadi berkoordinasi dengan Pj Bupati Pasuruan, kami meminta agar beliau berkomunikasi dengan Kadis SDA Jatim. Salah satu opsi yang bisa diambil adalah dengan teknik memompa,” tegas Khofifah.
“Karena ini kan genangan, jadi harus segera dipompa. Sekarang kita lihat posisi permukaan sungai Rejoso sudah rendah kapasitasnya, jadi malam ini bisa dicicil untuk mulai memompa dan besok pagi ditambah lagi pompanya sesuai dengan kapasitas tampung sungai,” urainya.
Sedangkan untuk solusi jangka panjang, Khofifah menegaskan butuh adanya pemetaan yang lebih komprehensif. Khususnya terkait pendangkalan di Sungai Rejoso. Selain itu, ada juga beberapa titik yang menjadi penyebab utama banjir.
“Sehingga harus dilakukan excercise bersama antara Pemkab Pasuruan dan juga Pemprov Jatim,” pungkas Khofifah.
Sebagai informasi, di Desa Rejosolor, Kecamatan Rejoso total ada enam dusun terdampak. Yaitu, Dusun Penambangan 131 KK, Dusun Lirboyo 235 KK, Dusun Kedungbendo 212 KK, Dusun Palembon 148 KK, Dusun Sidowayah 400 KK dan Dusun Kasuran 260 KK. (*/Had/Red)