Jember, JatimInside.com – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jember sejak Minggu malam (22/12/2024), mendapat respons cepat dari Kepala Pelaksana (Kalaksa), BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto.
Ia bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim, langsung mengunjungi wilayah terdampak untuk meninjau kondisi terkini pada Senin (23/12/2024).
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, dengan titik awal di Balai Desa Wonoasri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain meninjau dapur umum dan menyapa para pengungsi, Kalaksa BPBD Jatim juga memantau kondisi anak Sungai Kalisanen yang mengalami kenaikan debit air.
Gatot Soebroto menuturkan, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tempurejo, disebabkan oleh pendangkalan sungai yang mengurangi kapasitas penampungan air.
Selain itu, tanggul yang rendah dan adanya alih fungsi lahan di sekitar sungai juga memperparah situasi.
“Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banjir ini,” ujar Kalasa BPBD Jatim dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (24/12/2024).
Sebagai langkah penanganan, BPBD Jatim bersama sejumlah OPD Pemprov Jatim dan Pemkab setempat akan melakukan normalisasi sungai.
Selain itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang awalnya direncanakan berakhir pada Minggu (22/12/2024), akan diperpanjang hingga lima hari ke depan untuk membantu wilayah terdampak, termasuk Jember dan Banyuwangi.
Dalam kunjungan tersebut, BPBD Jatim juga menyerahkan berbagai bantuan untuk masyarakat terdampak. Di antaranya 100 paket sembako, 100 lembar selimut, 50 unit sepatu boots, 100 paket kebersihan, 100 paket sandang pria, 100 paket sandang wanita, serta sejumlah kebutuhan lain. (Rls/Had/Red)
Banjir Jember, BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Normalisasi Sungai, Operasi Modifikasi Cuaca, Pemprov Jatim, Jember,