Jakarta, Jatiminside.com – PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, berhasil menjaga pasokan listrik pada perayaan Natal 2024.
Setelah sukses memasok energi listrik untuk hari besar umat Kristiani dan Katolik, PLN NP tetap bersiaga untuk menyambut Tahun Baru 2025.
Kesiapsiagaan ini langsung ditinjau oleh Direktur Manajemen Pembangkitan PLN (Persero), Adi Lumakso, melalui kunjungan ke Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang pada Kamis (26/12/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Adi Lumakso memberikan apresiasi terhadap kesiapan dan kinerja operasional UP Muara Karang, yang minim gangguan meskipun berfungsi sebagai penyangga kebutuhan listrik untuk kawasan VIP Jakarta.
Sepanjang tahun 2024, angka Sudden Outage Factor (SdOF) tercatat 168 persen, lebih baik dari target yang ditetapkan. SdOF sendiri mencerminkan jumlah gangguan mendadak pada unit pembangkit yang mengakibatkan unit tidak siap beroperasi.
Sementara itu, durasi gangguan (Equivalent Forced Outage Rate/ EFOR) tercatat 162 persen, juga lebih baik dari target.
Tidak hanya itu, hingga 20 Desember 2024, capaian kinerja operasional UP Muara Karang juga melampaui target. Produk listrik yang dihasilkan mencapai 7.624.851 MWh atau lebih dari 110 persen dari target yang ditetapkan.
Keandalan unit pembangkit (EAF/ Equivalent Availability Factor) dengan total kapasitas 2.177 MW juga tercatat baik. Indikator kinerja operasional pembangkit lainnya seperti tingkat efisiensi (NPHR), SOF, dan SFC tercapai lebih dari 100 persen dari target.
Keberhasilan ini mencerminkan keseriusan PLN NP dalam mendukung pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat. Terutama pada momen-momen penting seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru), PLN NP menyiagakan tim khusus di setiap unit untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas.
Pada periode Nataru 2024-2025, PLN NP mengerahkan 3.251 personel di seluruh unit pembangkit untuk siaga penuh mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keandalan unit pembangkit di seluruh Indonesia.
Selama masa siaga Nataru 2024-2025, PLN NP mampu memproduksi listrik sebanyak 13.605 MegaWatt (MW) yang disiagakan di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menegaskan kesiapan seluruh pembangkit listrik yang tersebar dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur. Ini termasuk unit-unit penting seperti PLTMG Arun di Lhokseumawe, PLTU Teluk Balikpapan, PLTU Pulang Pisau di Kalimantan, serta PLTU Tidore di wilayah Indonesia Timur.
“Kami bersyukur dapat berkontribusi dalam menjaga nyala terang listrik di Indonesia, sehingga umat Kristen dan Katolik dapat merayakan Hari Raya Natal dengan terang benderang. Sebesar 13.605 MW telah kami siapkan dan akan terus dipasok tanpa henti,” ujar Ruly dalam keterangannya dikutip pada Minggu (29/12/2024)
Dalam apel siaga serentak se-Indonesia pada pertengahan Desember, PLN NP memastikan kesiapan seluruh unit pembangkitnya dalam memproduksi dan menjaga keandalan listrik.
Sebanyak 31 unit pembangkit PLN NP juga memperkuat koordinasi dengan pemangku kepentingan, termasuk TNI, Polisi, dan masyarakat sekitar unit pembangkit. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil dan aman selama Nataru 2024-2025.
PLN NP juga menekankan pentingnya peningkatan patroli, pemeliharaan preventif, dan tindakan prediktif di seluruh unit pembangkit selama masa siaga ini.
“Listrik sangat penting pada periode akhir tahun, terutama saat Natal dan menjelang pergantian tahun. Kami selalu mengupayakan yang terbaik, mulai dari aspek SDM hingga teknologi,” tambahnya.
Selain kesiapan personel dan peralatan, PLN NP juga mengandalkan teknologi canggih melalui Nusantara InnoVision Center (NIC). Inovasi ini menyajikan data secara realtime dan mengintegrasikan seluruh lini bisnis, mulai dari aspek operasional unit pembangkit, progres proyek terupdate, hingga kinerja perusahaan yang didukung oleh jaminan cyber security.
NIC merupakan pusat visualisasi informasi korporat terintegrasi berbasis inovasi digital yang didukung kecerdasan buatan untuk melakukan monitoring seluruh lini bisnis perusahaan secara terpusat dan teraktual.
Dengan menggunakan dashboard terintegrasi, PLN NP memanfaatkan big data analysis dalam memantau dan mengolah informasi seluruh lini bisnis guna mempercepat pengambilan keputusan strategis. (Rls/Had/Red)