Surabaya, JatimInside.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tengah mengembangkan Pulau Bawean sebagai destinasi wisata bahari unggulan yang dijuluki “Bali-nya Jawa Timur”. Pulau ini memiliki beragam potensi wisata bahari yang menarik untuk dikunjungi.
Sejak lima tahun terakhir, melalui program Jatim Akses, Pemprov Jatim fokus membangun sejumlah infrastruktur vital untuk mendukung pengembangan pariwisata dan perekonomian di Pulau Puteri tersebut.
Berbagai fasilitas seperti dermaga, pelabuhan penumpang, dan pelabuhan barang menjadi elemen penting untuk menunjang aktivitas masyarakat di Pulau Bawean.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tahun 2023, Pemprov Jatim telah membangun dermaga Movable Bridge (MB) berkapasitas 5.000 Deadweight Tonnage (DWT) di perairan Kecamatan Sangkapura.
Dermaga ini melengkapi fasilitas dermaga berkapasitas 1.000 DWT yang sebelumnya dibangun oleh Kementerian Perhubungan sejak 2005.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim, Nyono, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan terus difokuskan ke Pulau Bawean setiap tahunnya untuk mendukung desain pulau ini sebagai destinasi wisata bahari unggulan.
“Setelah dermaga MB beroperasi, tahun ini dianggarkan pembangunan terminal penumpang dengan kapasitas 100 orang di Pelabuhan Sangkapura,” ujar Nyono, Kamis (17/10/2024).
Akses transportasi laut menuju Pulau Bawean juga terus diperkuat. Saat ini, dari Pelabuhan Gresik terdapat tiga kali penyeberangan dalam sepekan menuju Pulau Bawean, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu menggunakan kapal cepat Bahari Ekspres.
Sementara itu, dari Pelabuhan Paciran, penyeberangan dilayani dua kali dalam sepekan, yaitu Senin dan Rabu dengan KMP Gili Iyang yang mampu menampung 250 penumpang serta 30 kendaraan.
“Kami sedang mengusulkan rute penyeberangan baru lintas pulau yang menghubungkan Paciran, Bawean, Teluk Kumai, Batulicin, hingga Pontianak. Rute ini diharapkan dapat membuka akses ekonomi baru bagi Pulau Bawean,” terang Nyono.
Pulau Bawean memang menjadi salah satu kawasan favorit dalam moda penyeberangan. Data menunjukkan lebih dari 8.000 penumpang berangkat maupun tiba di Pelabuhan Bawean setiap bulannya.
Selain itu, Pemprov Jatim juga telah mengembangkan akses transportasi udara di Pulau Bawean sejak 2016 dengan beroperasinya Bandara Harun Thohir.
Bandara yang memiliki landasan pacu sepanjang 940 meter dan lebar 23 meter ini terletak di Dusun Pesinggahan, Desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak.
Penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Harun Thohir tersedia hampir setiap hari, dengan tingkat keterisian penumpang mencapai 84 persen.
“Dalam sepekan, penerbangan ini dimanfaatkan oleh sekitar 125 penumpang,” tambah Nyono.
Pulau Bawean, yang sering disebut sebagai “surga tersembunyi” di Jawa Timur, memiliki daya tarik wisata yang luar biasa. Meskipun belum sepopuler destinasi snorkeling dan diving lainnya, pesona alam Pulau Bawean tidak kalah dengan pulau-pulau resor yang telah dikenal luas di dunia pariwisata.
Beberapa destinasi wisata unggulan di Pulau Bawean yang kerap dikunjungi wisatawan meliputi Tanjung Gaang, Pulau Gili, Pulau Noko, Danau Kastoba, Air Terjun Laccar, Pantai Mayangkara, Pantai Selayar, penangkaran rusa Bawean, dan Eko Wisata Mangrove Hijau Daun. (Had/Red)
